PENERAPAN KONSEKUENSI TERHADAP PERUNDUNGAN DI SMPN 31 KOTA TANGERANG

Abstract

Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan konsekuensi terhadap perundungan di SMPN 31 Kota Tangerang. Bagaimana supaya perilaku perundungan tidak terus terjadi di lingkungan sekolah?, apa yang menyebabkan perilaku perundungan masih menjadi persoalan serius dalam dunia pendidikan? Serta apakah perilaku perundungan bisa diminimalisir atau bahkan dihapuskan demi mencapai lingkungan pendidikan yang sehat?. Perundungan merupakan perilaku yang sangat meresahkan, tindakan tidak menyenangkan baik berupa verbal atau non verbal. Biasanya perundungan dianggap tindakan yang lumrah dan banyak yang menganggap sekadar bercanda, padahal bagi seseorang yang dirundung bisa saja tindakan tersebut melukai fisik maupun psikisnya. Penghapusan budaya senioritas di sekolah dan penerapan edukasi perundungan di sekolah terhadap para guru, staf maupun siswa-siswi merupakan salah satu cara untuk meminimalisir kasus perundungan. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kuantitatif berupa pengelompokan populasi siswa-siswi dengan karakteristik tertentu untuk mendapatkan hasil responden yang akurat. Dapat ditarik kesimpulan bahwa penghapusan budaya perundungan, penerapan edukasi perundungan dan penerapan konsekuensi terhadap perundungan dapat meminimalisir kasus perundungan di sekolah.

Kata Kunci: Perundungan, Remaja, Budaya Senioritas, Edukasi perundungan