PERAN SISTEM PERLINDUNGAN ANAK DI LINGKUNGAN SEKOLAH SMK JAKARTA UTARA UNTUK MENGATASI PERUNDUNGAN
Abstract
Tulisan ini mencoba memaparkan akibat dari peristiwa perundungan terhadap para murid di lingkungan sekolah yang cukup banyak ditemui di lingkungan sekolah akhir-akhir ini. Selain itu juga bagaimana peran penting dari lingkungan sekitar para murid tersebut dapat membantu untuk mengatasi peristiwa bullying yang tak hanya dapat berakibat pada saat masa kecil mereka, namun bisa menjadi trauma berkepanjangan hingga dewasa kelak. Oleh karena itu pada tulisan ini pula ditekankan pentingnya mengoptimalkan peran lingkungan sekitar anak yang mencakup lingkungan di sekolah. Perilaku bullying di lingkungan sekolah dapat menciptakan suasana lingkungan yang kurang mendukung terhadap perkembangan siswa, baik dalam bidang akademik maupun bidang sosial. Perilaku bullying dapat menyakiti siswa, sehingga mereka merasa tidak diinginkan dan ditolak oleh lingkungannya. Hal ini tentunya akan membawa efek kepada berbagai kegiatan siswa di sekolah. Peneliti mengambil judul “Peran Sistem Perlindungan Anak Di Lingkungan Sekolah SMK Jakarta Utara”. Dengan rumusan masalah yang diteliti yaitu “Apakah yang dimaksud dengan perundungan atau bullying?” , “Perilaku apa saja yang termasuk dalam kategori bullying?” , “Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya perilaku bullying di lingkungan SMK Jakarta Utara?” , “Apa dampak negatif yang dapat dialami oleh anak yang mengalami bullying?”, dan “Bagaimana peran sistem perlindungan dalam mengatasi kasus bullying?”
Bentuk perilaku bullying menurut Barbara Coloraso yaitu : Verbal Bullying (Bullying secara lisan), Physical Bullying (bullying secara fisik), Social Bullying (bullying secara hubungan), Cyber Bullying (Bullying secara elektronik).
Peran sistem perlindungan anak memiliki banyak manfaat dalam mengatasi bullying di lingkungan sekolah SMK Jakarta Utara di antara nya : pencegahan bullying, keamanan dan perlindungan anak, peningkatan kesadaran, intervensi dan dukungan, Kerjasama dengan komunitas, dan menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan mendukung perkembangan anak-anak secara optimal. Dalam tulisan ini terdapat hasil yang diharapkan dari penelitian ini ialah mengidentifikasi dini tanda-tanda bullying, menghasilkan strategi dan program pencegahan bullying yang efektif di lingkungan sekolah SMK, dan mampu memberikan intervensi yang tepat dan mendukung para korban bullying. Dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan mendapatkan sumber pengumpulan data melalui kuesioner, pengamatan atau observasi, wawancara, dokumentasi, analisis data, dan forum Group Discussion. Proses yang digunakan dalam analisis data ini merupakan proses pengolahan data serta memperdalam masalah yang relevan dengan pokok pembahasan yang diteliti.
Kata kunci: perundungan, perlindungan, murid, lingkungan sekolah
References
Al Fajriyah, K. (2015). Hubungan Antara Frustasi Dengan Agresivitas Siswa SMP Negeri 3 Suruh.
Ernawati. (2018). Sosialisasi Meningkatkan Kesadaran Santri terhadap Tindakan Bullying di Pesantren.
Jaya, I. M. L. M. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Edisi Pertama). Quadrant.
Olweus, D. A. (2014). Bullying in schools: facts and intervention Elevundersokelsen View project. https://www.researchgate.net/publication/228654357
Wulandari, A. W. (2017). Karakteristik Pelaku dan Korban Bullying di SMA Negeri 11 Surabaya.
Zakiyah, E. Z., Humaedi, S., & Santoso, M. B. (2017). FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REMAJA DALAM MELAKUKAN BULLYING OLEH (Vol. 4, Issue 2). http://repository.usu.ac.id
Zakiyyah Arofa, I., Zulfiana, U., Psikologi, F., & Muhammadiyah Malang, U. (2018). Pengaruh Perilaku Bullying terhadap Empati Ditinjau dari Tipe Sekolah (Vol. 06, Issue 01).
Refbacks
- There are currently no refbacks.