PENCEGAHAN SENIORITAS PADA MURID BARU DI SEKOLAH

Youlanda Putri, Anggun Devi, Muhammad Nabil, Ratih Prameswari, Herlina Herlina, Annisa Yuliana, Aulia Utama, Amalia Maharani, Zein Maharani, Zhafran Yudistira

Abstract


Penelitian dengan judul “Pencegahan Senioritas Pada Murid Baru Di Sekolah” (Study Kasus SMAN 4 Kab, Tangerang). Dilatarbelakangi dengan adanya peristiwa kekerasan atau pembullyan yang terjadi terhadap siswa yang sangatlah memprihatinkan. Salah satunya terjadi dikarenakan adanya faktor senioritas terhadap kakak tingkat kepada adik tingkat. Kasus kekerasan atau bullying sering kali terjadi dan menjadi kasus yang paling sering terjadi di kalangan pelajar di jenjang SD, SMP, SMA maupun mahasiswa/i. Kasus senioritas sendiri terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu seorang senior yang gila hormat serta adanya rasa ingin dipatuhi segala peraturan yang dibuatnya. Hal tersebut bisa mengakibatkan trauma yang mendalam terhadap korban bahkan jika fatal dapat mengalami gangguan mental hingga dapat meninggal dunia. Senioritas merupakan pemberian yang dikhususkan untuk orang yang lebih dituakan dalam berbagai hal, karena orang yang lebih tua biasanya dipandang lebih memiliki banyak pengalaman. Selain itu penelitian ini menggambarkan fenomena senioritas dengan teori belajar sosial karena kemampuan meniru respon orang lain adalah utama belajar seseorang. Penelitian ini dapat dikatakan penelitian kualitatif dikarenakan pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, meneliti, dan menjelaskan secara rinci fenomena yang terjadi di masyarakat dengan mengumpulkan data secara rinci dan lengkap. Serta teknik pengumpulan data yang dipakai pada penelitian ini adalah observasi dan wawancara siswa/i SMAN 4 Kab. Tangerang. Dalam penelitian ini melibatkan 61 orang. Yang terdiri dari siswa/i kelas 10 dan alumnus dari SMAN 4 Kab. Tangerang. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa senioritas disebabkan oleh kurangnya kontrol sosial dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga bentuk lingkungan pendidikan tersebut memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perilaku remaja. Ketika lingkungan tersebut memberikan pendidikan moral yang baik serta memahami perannya masing-masing, maka akan dapat memberikan kontrol sosial bagi perilaku remaja untuk tidak melakukan kekerasan dalam lingkungannya. Maka dari itu perlunya peran keluarga untuk membimbing karakter seseorang agar tidak menimbulkan hal-hal yang bisa merugikan orang lain. 


kata kunci : Pencegahan, Senoritas, Murid Sekolah

References


Kerrigan.2009. “Ruang Eksekusi Di Zona Anti Kekerasan”. Artikel ini diakses pada tanggal 23 Desember 2022 dari,

http://www.indowebster.web.id/show thread.php?t=549308page

nsenioritas&catid=74:kreasianditemi d=231

Weber, Max, 1947. “The Theory of Social and Economic Economic Organization Organization”. Diterjemahkan Diterjemahkan oleh

A.M. Henderson Henderson dan Talcott Talcott Parsons Parsons. New York USA: Oxford University University Press.

Siswoyo, 2010, “lupakan Senioritas”, artikel ini diakses pada tanggal 23 Desember 2022, http://waspadmedan.com.indeks.php

?options=com_contentandview=articl e&id=4815:lupaka


Refbacks

  • There are currently no refbacks.