PENCEGAHAN INFORMASI HOAX MEDIA SOSIAL SEBAGAI UPAYA PENGURANGAN PERILAKU INTOLERANSI DI KALANGAN REMAJA
Abstract
Kemajuan teknologi dalam aspek komunikasi sudah menjadi keseharian bagi manusia di berbagai belahan dunia masa kini. Penyebaran informasi hoax akan melahirkan dua kubu yang bertentangan, yaitu pihak pro dan kontra. Tanpa disadari, pertentangan ini dapat menggerus toleransi dan memungkinkan terwujudnya sikap dan perilaku intoleransi secara nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui situasi yang dialami remaja, sebagai kalangan yang sangat akrab dengan gawai, terkait penyebaran informasi hoax di media sosial dan pengaruhnya pada kehidupan bertoleransi antar manusia. Metode penelitian yang digunakan berupa survei. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa remaja dalam rentang usia 15-19 tahun pernah mendapatkan berita hoax melalui media sosial, dan menyetujui bahwa kebohongan terkait SARA dapat menimbulkan terjadinya perilaku intoleransi. Disarankan kepada seluruh pihak yang menggunakan internet, terutama pengguna media sosial, untuk tidak membagikan informasi negatif yang bersifat membenturkan dua atau lebih kelompok SARA, sebelum adanya konfirmasi dari pihak terpercaya atau resmi mengenai kebenaran informasi tersebut.
Kata kunci : informasi hoax, media sosial, intoleransi, remaja
References
Alyusi, Shiefti Dyah. (2016). Media Sosial: Interaksi, Identitas dan Modal Sosial. Jakarta: Kencana.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2016). Hoaks KBBI Daring. Diakses pada 1 Desember 2022. kbbi.kemdikbud.go.id/hoaks.
Cambridge University Press. (2022). Cambridge Dictionary: Meaning of Hoax. Diakses pada 3 Desember 2022. https://dict.cambridge/hoax.
Clarke, Steve dkk. (2013). Religion, Intolerance, and Conflict: A Scientific and Conceptual Investigation. Oxford: Oxford University Press.
Mauludi, Sahrul. (2018). Seri Cerdas Hukum: Awas Hoax! Cerdas Menghadapi Pencemaran Nama Baik, Ujaran Kebencian & Hoax. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Seftiani, Sari dkk. (2020). Wajah Pluralitas yang Tergerus: Intoleransi dan Radikalisme di Sembilan Daerah. Yogyakarta: PT Kanisius.
Simarmata, Janner dkk. (2019). Hoaks dan Media Sosial: Saring Sebelum Sharing. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Stowell, Louie. (2020). Panduan Berinternet Sehat dan Aman untuk Remaja. Jakarta: Esensi.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Wikipedia. (2020). Berita Bohong. Diakses pada 2 Desember 2022. https://id.wikipedia.org/Berita_Bohong.
Refbacks
- There are currently no refbacks.