PERAN PENDIDIKAN BERKUALITAS MENGATASI PERILAKU PERUNDUNGAN DI SMA
Abstract
Perundungan (bullying) adalah masalah serius yang memberikan dampak negatif bagi anak, karena perilaku perundungan (bullying) merupakan tindakan yang merugikan orang lain. Di Indonesia sendiri, kasus perundungan (bullying) semakin marak terjadi. Bullying dapat didefinisikan menjadi sebuah kata yang diserap dari bahasa Inggris. Pengertian bullying berasal dari kata bully yang berarti mengancam dengan mengganggu yang rentan. Penindasan, perpeloncoan, pemalakan, pengucilan, atau intimidasi yang merupakan beberapa istilah yang dipakai oleh masyarakat untuk menggambarkan fenomena bullying. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui seberapa besar tingkat perundungan pada remaja khususnya di kalangan para pelajar SMA. Para peneliti dapat kaji lebih dalam terkait tindak perundungan yang dilakukan remaja pelajar SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, berupa survei dan wawancara. Hasil penelitian menyebutkan rata-rata yang mengalami tindak perundungan adalah remaja-remaja pada masa lalu di SD dan SMP yang mendapat perlakuan, yaitu dihina fisik, seperti mendapat cacian atau makian dan dijauhi temannya. Namun, tidak dapat dipungkiri faktanya siswa-siswi tidak hanya mengalami perundungan (bullying) semasa SD dan SMP, tetapi juga di SMA.
Kata kunci: perundungan, remaja, pelajar, SMA
References
Amalia, L. (2013, Januari-Juni). Menjelajahi Diri Dengan Teori Kepribadian Carl Ransom Rogers, 03(01), 87-99. https:// journal.umpo.ac.id/index.php/Muaddib/article/view/75/65
Bevilacqua, dkk. (2016, April). The role of school context and family factors in bullying and cyberbullying. Archives of Disease in Childhood, 1(1), 51-55. DOI:10.1136/archdischild-2016-310863.90
Borualogo, dkk. (2018). Process of translation of the Children’s Worlds Subjective Well-Being Scale in Indonesia. Social and Humaniora Research Symposium, 307, 180-183. https://www.atlantis-press.com /proceedings/sores-8/55915312
Borualogo, dkk. (2020). Prediktor Perundungan Siswa Sekolah Dasar. J Ilmiah Psi. Terapan, 8(1), 26-42. Retrieved Desember Kamis, 2022, from https://doi.org/10.22219/jipt.v8i1.9841
Charalampous, dkk. (2018, Februari 3). The effect of parental style on bullying and cyber bullying behaviors and the mediatingrole of peer attachment relationships: A longitudinal study. Journal of Adolescence, 64, 109-123. doi:10.1016/j.adolescence
Mazone, A., & Camodeca, M. (2019, May 22). Bullying and Moral Dis.: Do Personality and Family Functioning Matter? J of Child and Family Studies, 28,2120–2130. Doi:10.1007/s10826-019-01431-7
Mitsopoulou, E., & Giovazolias, T. (2015). Personality traits, empathy and bullying behavior: A metanalytic approach. Aggression and Violent Behavior, 21, 61-72. Doi:10.1016/j.avbb.2015.01.007
Muhopilah, P. (2019, November). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku bullying. Psi. terapan dan pendidikan, 1(2), 99-107. Google Scholar. Retrieved Januari Kamis, 2023, from https://core.ac.uk/download/pdf/297190498.pdf
Reisen, dkk. (2019, April 3). Adverse childhood experiences and bullyingi late adolescence in a metropolitan region of Brazil. Child Abuse & Neglect, 92, 146-156. Doi:10.1016/j.chiabu
Thornberg, R., & Jungert, T. (2017). Callous-Unemotional Traits, Harm-Effect Moral Reasoning, and Bullying Among Swedish Children. Child & Youth Care Forum, 46(4), 559-575. Doi:10.1007/s10566-017-9395-0 Children. Child & Youth Care Forum, 46(4), 559-575. Doi:10.1007/s10566-017-9395-0
Tribun Jogja. (2016, Desember 4). Depresi Gara-gara Dibully, Remaja Ini Pilih Bunuh Diri. Retrieved January 10, 2023, from http://jogja.tribunnews. com/2016/12/04%20/depresi-gara-gara-dibully-remaja-ini-pilih-bunuh-diri
Zakiyah, dkk. (2017, Juli). Faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Melakukan Bullying, 4(2), 129-389. https:// journal.UNPAD.ac.id/prosiding/article/viewFile/14352/6931
Refbacks
- There are currently no refbacks.