FENOMENA PENDIDIKAN BERKUALITAS AKAN MENCEGAH PERUNDUNGAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH

Sugeng Baskoro, Edi Junaidi, Dahyono Dahyono, Mutiara Safira, Agnes Oktaviani, Suswanto Suswanto, Panji Syamsi, Mika Pakpahan, Reviana Sembiring, Jihan Azahra, Auriel Rooseli

Abstract


Berdasarkan hasil studi pendahuluan kasus perundungan di indonesia dari data statistic komisi perlindungan anak indonesia (KPAI). Ditemukan kasus perundungan di indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perundungan, dampak perundungan, solusi dan penangan perundungan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan subyek korban perundungan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi partisipasi pasif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji credibility.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perundungan di sekolah dalam bentuk kontak fisik langsung (memukul, menendang, mendorong dan mengejek). Pelaku perundungan memiliki kekuatan fisik dan sosial yang lebih dibandingkan dengan siswa lain, kemampuan interpersonal skill yang buruk, kurang bertanggung jawab, kurang empati, kendali diri yang lemah dan agresif. Korban perundungan memiliki penampilan fisik yang berbeda, lebih pendiam, dan rendah diri (penakut).


Kata Kunci : Perundungan, anak-anak, korban, intimidasi

References


Fanani, A. (2022). Siswa SMP di Banyuwangi di bully hingga tulang pahanya harus dipotong 4 cm. Banyuwangi: www.detik.com.

Ghifari, S. A. (2022). Siswa SMP di Garut dianiaya sampai tak sadarkann diri. Garut: jabar.tribunnews.com.

Hamapu, A. (2023). Siswa SMK di Batam yang diduga korban bully guru-siswa pindah sekolah. Batam: www.detik.com.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.