INKLUSIVISME ETIKA RELIGIUS DALAM KOMUNIKASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA TERHADAP SISWA SISWI SMA BHINNEKA TUNGGAL IKA

David Sutedja, Ario Pamungkas, Whynne Josinara, Ranita Fahra D.Y, Karen Nathania, Kadek Marshanda, Rafi’i Setiawan, Soni Dewantoro, Fauzaan Daniswara

Abstract


Konsep etika keagamaan SMA Bhinneka Tunggal Ika meresapi semua materi pendidikan agama. Etika keagamaan mencakup aspek inklusivisme. Sebagai konsep inklusif, etika merupakan aset utama baik untuk para guru serta para siswa, karena dari kedua sekolah tersebut memiliki karakteristik yang multikultural dari segi ras, agama, serta kebudayaan. Gagasan ini terdapat pada buku, dan juga tersampaikan di dalam pelaksanaan pengajaran agama. Sesuai dengan pemahaman tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah guna mengetahui etika keagamaan yang beredar dalam materi pelajaran Agama, serta untuk mengetahui bentuk-bentuk pembelajaran dan komunikasinya. Selain itu, penelitian ini memiliki harapan untuk mendapatkan inklusivitas konsep etika keagamaan pada pelajaran agama serta komunikasi pembelajaran. Penelitian ini memadukan tinjauan tekstual pada model penelitian kualitatif dalam bentuk studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi serta dokumen. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif milik Miles, Hubermen dan Saldana yaitu: pengayaan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, dan hasilnya mengungkapkan tiga hal. Pertama, menurut pemetaan peneliti, konsep etika keagamaan meliputi etika sakral, etika agama, etika kemanusiaan, etika kebangsaan, dan etika lingkungan. 2. Komunikasi pembelajaran agama memanifestasikan tiga aspek, yaitu pergantian dan umpan balik antara guru serta siswa pembawa pesan dan penerima pesan. Proses penyebaran pembelajaran agama terjadi secara fleksibel, Kadang-kadang bersifat satu arah, dua arah, multi-arah dan interaktif; komunikasi pembelajaran menghadirkan dua bentuk, yaitu komunikasi sosial lintas budaya dan komunikasi ritual lintas budaya. Ketiga, inklusivitas tercermin dalam etika keagamaan dan pertukaran pembelajaran. Secara umum, konsep etika keagamaan disebarluaskan dalam pelajaran keagamaan bersifat inklusif. Tumbuhnya inklusivitas etika keagamaan seperti dibantu kemampuan mengkomunikasikan-nya dalam kajian agama.


Kata kunci: Inklusivisme, Konsep Etika Agama, Komunikasi Pembelajaran Agama


References


Fredy, E. (2022). Pembelajaran Komunikasi Agama di SMA Bhinneka Tunggal Ika.

Mustofa, A. (2021, September 15). Pentingnya Pendidikan Agama di Sekolah. https://radarkudus.jawapos.com/p endidikan/15/09/2021/pentingnya- pendidikan-agama-di-sekolah/.

Yenuri, A. A. (2020). Inklusivisme Konsep Etika Religius Dalam Komunikasi Pembelajaran Pendidikan Agama. Jurnal.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.