PERAN PENDIDIKAN DALAM MENGATASI TANTANGAN DEKADENSI MORAL DI KALANGAN SISWA

Abstract

Artikel ini membahas dekadensi moral di kalangan siswa, khususnya tingkat SMA. Perhatian terfokus pada tindakan kekerasan, penyalahgunaan narkoba, dan perilaku seks di luar nikah. Meskipun sekolah seharusnya membina moral, beberapa kasus menunjukkan sebaliknya. Sekolah diharapkan tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk kepribadian siswa untuk menghadapi era globalisasi. Ajaran moral dan nilai masyarakat menjadi prioritas sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 2003. Dekadensi moral di SMA sering diwujudkan melalui kenakalan remaja seperti merokok, membolos, dan pelanggaran tata tertib. Upaya serius dari sekolah diperlukan untuk membangun akhlak siswa, bertanggung jawab, dan memiliki karakter kuat. Pemerintah merespons isu ini melalui reformasi pendidikan untuk menghasilkan generasi berkualitas. Peran guru, terutama dalam membentuk karakter dan moral, menjadi krusial. Wawancara dengan guru bimbingan konseling mengungkapkan pengaruh dekadensi moral terhadap siswa dan siswi. Guru berperan penting dalam mengatasi tantangan ini dengan mencari akar permasalahan, baik dari keluarga maupun teman. Pentingnya pendekatan holistik terlihat dalam usaha guru bimbingan konseling yang melibatkan orang tua dan pihak sekolah. Program seperti sosialisasi, konseling, dan pembuatan tata tertib membantu meningkatkan kesadaran moral di kalangan siswa. Inisiatif guru bimbingan konseling, dengan dukungan penuh sekolah dan partisipasi orang tua, diharapkan dapat membentuk generasi yang moral dan berkarakter.

Kata Kunci : Dekadensi Moral, Pendidikan, Peran guru, Generasi Berkualitas, Ajaran Moral, Bimbingan Konseling, kenakalan remaja.