Penelitian Artikel Ilmiah Kasus Kerusuhan Etnis TionghoaMei 1998 di Indonesia

Abstract

Penyebab terjadinya kerusuhan Mei 1998 terjadi akibat adanya krisis finansial pada tahun 1997.Perusahaan banyak sekali yang bangkrut, para pekerja khususnya jutaan orang dipecat,banyaknya bank yang dihapuskan atau dilikuidasi, dan banyaknya proyek yang diberhentikan.Krisis ekonomi membuat aksi unjuk rasa turun tangan di sejumlah wilayah Indonesia. Empatorang tewas dalam kegiatan unjuk rasa tersebut, diantaranya mahasiswa Trisakti. Hal tersebutmemicu kemarahan masyarakat yang sudah lelah dengan krisis ekonomi. Tetapi, hal ini jugaberimbas terhadap satu etnis, yaitu etnis Tionghoa pada saat itu. Terjadinya krisis rasial yangsangat merugikan etnis Tionghoa seperti terjadinya pemerkosaan, penjarahan, pembakaran,penghancuran dimana-mana. Hal ini terjadi akibat pengusaha Tionghoa sangat menguasaiperekonomian pada saat itu. Relasi pengusaha Tionghoa menguntungkan para penguasa OrdeBaru. Terjadinya Praktik Korupsi yang dilakukan pengusaha Tionghoa, adanya sentimen antiTionghoa dan status kewarganegaraan. Waktu & Tempat Waktu penelitian Penelitian tentangkrisis rasial Mei 1998 di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Perlu diingat bahwa peristiwa ini terjadipada tanggal 13-15 Mei 1998. Oleh karena itu, penelitian ini biasanya melibatkan pengumpulandata dari arsip dan wawancara dengan orang-orang yang secara langsung terlibat atau menjadisaksi peristiwa tersebut. Lokasi penelitian Tanah Abang, Jakarta Pusat, adalah lokasi utamakerusuhan tersebut dan menjadi fokus penelitian. Namun, perlu dicatat bahwa kerusuhan rasialMei 1998 juga terjadi di beberapa kota lain di Indonesia, seperti Medan dan Surakarta.

Kata Kunci :KKN, Kerusuhan Mei 1998, Unjuk rasa, Praktik Korupsi, Pengusaha Tionghoa