Kondisi Mental Korban Bullying Murid Sekolah SMK Karya Bahana Mandiri

Abstract

Bullying merupakan tindakan penguasaan untuk merasa berkuasa dengan melibatkan aktivitas yang dapat menyakiti orang lain. Meskipun sebagian besar kasus dilakukan dengan sengaja, terdapat juga situasi di mana tindakan tersebut terjadi tanpa disengaja oleh individu yang tidak menyadari dampaknya. Meskipun telah ada pengawasan dan peraturan yang membantu mengurangi tindakan bullying, dampak negatifnya pada kesehatan mental korban tetap signifikan. Metode penelitian yang kami gunakan adalah berupa survey dan pengisian kuesioner secara langsung ke SMK Karya Bahana Mandiri.Dampak psikologis bullying termasuk trauma (20%), dampak mental down (70%), dan ketidakmauan masuk sekolah (10%). Bentuk bullying melibatkan fisik (10%),
verbal langsung (50%), dan cyberbullying (30%). Reaksi terhadap bullying adalah diam saja (20%), melawan balik (60%), dan melaporkan ke guru/orang tua (20%). Sebagian besar responden mengenal pelaku bullying (90%). Dorongan untuk memulihkan mencakup rasa ingin membalas (40%), tidak (20%), dan mungkin saja (40%).Hasil penelitian menunjukkan masih banyak siswa menjadi korban bullying karena kurangnya pengetahuan dan upaya pencegahan di lingkungan sekolah. Pembully yang merasa berkuasa dan lingkungan yang mendukung berkontribusi pada dampak negatif pada kesehatan mental korban, Sekolah belum optimal dalam menangani bullying hasil penelitian menunjukkan perlunya intervensi lebih lanjut untuk korban. Bullying menjadi fenomena sosial sering kali tanpa intervensi, menyebabkan dampak berupa trauma.

Kata kunci: Bullying, Mental