PENCEGAHAN CYBERBULLYING DI SMPN 38 BEKASI

Nabil Nurhasan, Folulu Daeli, Nita Nurfitriani, Alvina Nuramalia, Alfa Sania Zahra, Herlina Maya Rosmayanti, Lutfi Farah Muslimah, Diah Ayu Rosalia, Rustina Loansa, Mastiah Mastiah

Abstract


Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di era digital ini sudah tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Lahirnya banyak aplikasi sosial media menjadi salah satu faktor begitu cepatnya informasi yang didapat, dari dalam Negeri maupun luar Negeri. Berbagai generasi kini sudah dapat dengan mudah mengakses informasi melalui kemudahan pada setiap gawai yang dimiliki, tua maupun muda kini semua ikut meramaikan tren dari penggunaan media sosial. Di Dalam media sosial para penggunanya bebas mengunggah apapun mulai dari foto, video, narasi dll. Kebebasan ini yang terkadang melampaui batas, fenomena cyberbullying kerap terjadi di media sosial. Siswa menjadi generasi yang paling sering terkena dampak dari cyberbullying. Korban dari cyberbullying biasanya mengalami stres, kecemasan, dan depresi. Pengamatan ini bertujuan untuk menanggulangi cyberbullying dilingkungan sekolah. Dengan target siswa dan guru yang ada di sekolah sebagai informan. Berdasarkan Hinduja dan Patchin (2010), faktor-faktor seperti rendahnya empati, kecanduan media sosial dan rendahnya dukungan sosial dapat meningkatkan risiko terjadinya cyberbullying. Maka pihak sekolah harus membuat aturan yang ketat dalam penggunaan gawai di sekolah, membuat program dan kampanye yang bisa meningkatkan empati siswa dan membuat aktivitas yang bisa mengalihkan minat bersosial media di sekolah. Dengan seperti itu dapat meminimalkan terjadinya cyberbullying di lingkungan sekolah.

Kata Kunci : Cyberbullying, Media Sosial, Sekolah, Pelajar, Kesehatan Mental


References


Hinduja, S., & Patchin, J. W. (2018). Cyberbullying: Identification, prevention, and response. Routledg.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.