PERAN GURU DAN SISWA DALAM PENCEGAHAN INTOLERANSI DI SMPN 88 JAKARTA

Abstract

Sekolah merupakan salah satu tempat yang berpotensi besar menimbulkan kasus-kasus intoleransi karena di lingkungan sekolah terdapat banyak siswa dari latar belakang yang berbeda baik agama, suku maupun ras dan penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran siswa dan guru dalam mencegah kasus intoleransi di SMPN 88 Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 3,2% dari 864 jumlah siswa-siswi SMPN 88 Jakarta tahun ajaran 2022-2023 dan diperoleh sampel sebanyak 27 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu Kuesioner dan juga wawancara terhadap guru bimbingan konseling. Hasil analisis dari pengolahan data penelitian kali ini diketahui bahwasannya beberapa siswa dari data mengalami kasus intoleransi dan ada beberapa siswa yang menjadi pelaku intoleransi di sekolah tersebut. Sehingga guru bimbingan konseling memiliki metode akan hal tersebut yaitu dengan menghadirkan dan menumbuhkan rasa persatuan siswa pada saat proses pembelajaran di kelas dengan cara pembagian kelompok yang tidak memihak kemanapun dalam artian siswa yang berbeda agama, suku dan budaya digabungkan dalam satu kelompok yang sama agar bisa menghargai antara satu sama lain. Dengan hal ini pula, bisa diketahui bahwa guru di SMPN 88 Jakarta memiliki peran yang sangat positif bagi para siswa-siswi SMPN 88 Jakarta mengenai pentingnya menjaga rasa toleransi antara satu sama lain demi terciptanya lingkungan pendidikan yang aman dan damai tanpa perselisihan antara satu sama lain serta terealisasinya Bhineka Tunggal Ika dengan baik dan benar di sekolah tersebut.

Kata kunci: intoleransi, agama, suku, dan budaya